Banggai Kepulauan
Kabupaten Kepulauan Banggai, Sulawesi Tengah
Banggai Kepulauan adalah sebuah kabupaten yang terletak di bagian timur Sulawesi Tengah, Indonesia dengan Ibu kotanya adalah Salakan. Kabupaten yang memiliki wilayah luas 2.448,79 km 2 ini dikenal sebagai salah satu daerah wisata yang memiliki pantai pasir putih, keindahan bawah laut, serta gugusan pulau yang memukau dan tidak dimiliki daerah lain. Selain itu, Kepulauan Banggai memiliki 121 gugusan pulau-pulau yang terbagi dalam 5 pulau sedang dan 116 pulau kecil, menyerang langsung dengan Teluk Tomini di utara, Teluk Tolo di selatan, Selat Peling di barat, serta Laut Maluku di timur. Luas wilayah daratan Banggai Kepulauan yang lebih kecil dibandingkan luas lautannya sehingga pemerintah menetapkan sebagai Taman Nasional Laut dan kawasan andalan laut teluk Tolo, Banggai Kepulauan.
Adat dan Budaya Kabupaten Banggai Kepulauan :
Mengenal Suku Banggai : Suku Banggai merupakan suku yang mendiami hampir seluruh wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, dan sebagian wilayah Kabupaten Banggai. Pendahulu suku Banggai berasal dari Banggai Laut yang dahulunya adalah bekas Kerajaan Banggai dan juga dari Banggai Kepulauan. Suku Banggai terbagi menjadi dua yaitu suku Sea-sea yang tinggal di pegunungan dan suku Banggai yang tinggal di pesisir pantai. Suku Banggai mempunyai kemiripan bahasa, budaya dan tradisi dengan Suku Saluan dan Suku Balantak yang mendiami Kabupaten Banggai. Hampir seluruh orang Banggai memeluk agama Islam. Pekerjaan suku Banggai biasanya sebagai petani, nelayan, pejabat pemerintahan, dan sebagainya. Berbagai macam adat serta kebudayaan dari suku Banggai sangat melekat dalam masyarakat yang memang sangat menarik, musik yang di antaranya; batongan, kanjar, libul dan lain sebagainya, juga ada tarian, yang termasuk Onsulen, Balatindak, Ridan. Cerita rakyat atau legenda yang sangat banyak yang di kenal dengan nama Banunut, lagu atau puisi yaitu Baode, Paupe. dan masih banyak lagi kesenian tradisional lainnya.
Tari Balatindak : Kata Balatindak diambil dari bahasa Banggai yang terdiri dari dua suku kata, yaitu kata “ba” kamuang artinya berulang- ulang, dan kata “tindak”yang artinya menghentak-hentakan khaki. Dengan kata lain, Tari Balatindak adalah menari keprajuritan suku Banggai dalam menghadapi musuh atau lawan yang menyerangnya dengan cara menghentak-hentakan kaki yang dilakukan secara berulang-ulang.
Kuliner Kabupaten Banggai Kepulauan:
Ubi Banggai : Ubi Banggai merupakan kelompok tanaman umbi-umbian dan sangat populer di kalangan masyarakat lokal karena menjadi salah satu makanan pokok pengganti beras. Biasanya, masyarakat mengolah ubi Banggai menjadi berbagai makanan seperti kolak, keripik, kue, bubur, atau hanya direbus dan digoreng. Seiring berjalannya waktu, inovasi olahan dari ubi Banggai terus dikembangkan, seperti penggunaannya sebagai bahan dalam pembuatan mie, tepung komposit, roti, biskuit, beras analog, sohun, dan lainnya.
Sinole : Masyarakat suku Banggai biasa membuat sinole dengan cara menyangrai kelapa setengah tua (mengkal) lalu dicampurkan dengan sagu. Sagu yang biasa digunakan adalah sagu yang masih mentah. Masyarakat biasa menikmati sinole sebagai pengganti nasi yang dinikmati dengan ikan bakar yang masih hangat dan tak lupa pula dipadukan dengan sambel yang biasa mereka sebut dabu-dabu rica.
Onyop : Bisa dikatakan, bahwa onyop adalah papeda-nya Sulawesi Tengah. Sama-sama terbuat dari sagu, kedua makanan ini hanya berbeda dari segi penyajiannya saja. Jika papeda disajikan bersama kuah kuning, lain halnya dengan onyop yang disajikan bersama kuah asam ikan. Seperti namanya, cita rasa kuah ini dominan asam karena berasal dari perasan air jeruk lemon dan belimbing asam. Kedua bahan tadi dipadu dengan berbagai macam bumbu rempah-rempah. Bagi pecinta pedas juga bisa menambahkan sambal.
Salanggar : Bahan utama makanan ini adalah buah pisang yang diolah dengan santan. Kemudian digoreng hingga matang. Cita rasanya tak perlu diragukan lagi. Perpaduan manis dari buah pisang dan gurihnya santan membuat salanggar disukai oleh banyak orang.
Pisang Lowe : Untuk membuat pisang lowe, mula-mula buah pisang yang telah dikupas harus dibelah menjadi beberapa bagian. Kemudian digoreng hingga matang. Pisang lowe disajikan bersama sambal terasi. Cita rasanya pun sangat unik, yaitu perpaduan antara rasa manis dan pedas yang dijamin akan membuat siapa saja ketagihan.
Akomodasi dan Transportasi:
- Hotel dan Penginapan: Tersedia berbagai penginapan yang ditawarkan di Kepulauan Banggai mulai dari hotel hingga villa.
- Transportasi: Untuk menuju kabupaten Kepulauan Banggai, wisatawan dapat menggunakan transportasi jalur darat, laut maupun udara.
Objek Wisata Kepulauan Banggai:
Danau Paisu Pok
Danau Paisu Pok kerap dijuluki danau berair sebening kaca, namun bisa juga kebiruan. Lokasinya cukup terpencil di Desa Luk Panenteng, Kecamatan Bulagi Utara. Di danau ini, wisatawan bisa snorkeling, menyelam, naik perahu, dan duduk di bebatuan di tepi danau sembari menikmati suasana. Mereka juga bisa menikmati hidangan khas setempat yakni ubi banggai, sinole, dan ikan bakar. Danau Paisu Pok berjarak kira-kira 51 kilometer (km) dari pusat Kabupaten Banggai Kepulauan dengan durasi perjalanan sekitar 1,5 jam.

Pantai Poganda
Pantai Poganda Terletak di Kecamatan Bulagi Utara, Pantai Poganda menawarkan hamparan pasir putih dan pemandangan jejeran pohon kelapa. Dilansir dari laman resmi Dinas Pariwisata Banggai Kepulauan, ombak di Pantai Poganda cukup tenang sehingga aman dikunjungi wisatawan keluarga. Wisatawan bisa berfoto-foto di sejumlah spot Instagramable yang telah tersedia dan menikmati pemandangan matahari terbenam (sunset) di pantai ini. Adapun jarak dari pusat Kabupaten Banggai Kepulauan ke Pantai Poganda sekitar 61 km dengan waktu tempuh hampir dua jam.
Danau Lemelu
Danau Lemelu berada di Kecamatan Bulagi Selatan. Keduanya berada di kawasan pegunungan. Salah satu aktivitas utama di tempat wisata ini adalah melihat ritme kehidupan masyarakat suku seasea. Tidak hanya itu, di Danau Alani, wisatawan bisa berenang dan memancing, sedangkan di Danau Lemelu wisatawan bisa menikmati pemandangan dari ketinggian dan mengunjungi air terjun mini.

Pantai Mandel
Pantai Mandel terletak di Pulau Peling, tepatnya di antara Desa Kombutokan dan Desa Palam, Kecamatan Totikum, Kabupaten Banggai Kepulauan, dengan jarak sekitar 40 km dari ibu kota kabupaten. Keistimewaan lokasi ini adalah akses yang mudah, dapat dicapai dengan kendaraan roda 4 maupun roda 2. Keindahan Pantai Mandel menawarkan daya tarik yang khas dibandingkan dengan tempat wisata lainnya. Tempat ini menonjolkan suasana peristirahatan yang alami, dengan bantuan pepohonan yang hidup di pinggiran pantai Mandel.

Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai Kepulauan
- Nama: Dinas Pariwisata Kabupaten Banggai Kepulauan
- Social Media : https://www.instagram.com/pesona.banggaikepulauan
- Alamat: Jl. Bukit Trikora, Salakan, Tinangkung, Kabupaten Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah 94885