Donggala
Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah
Kabupaten Donggala adalah sebuah kabupaten di provinsi Sulawesi Tengah, Indonesia. Ibu kota kabupaten sekaligus pusat administrasi terletak di kecamatan Banawa. Kabupaten ini mempunyai luas sebesar 5.275,69 km² dan berpenduduk sebanyak 304.110. Donggala adalah kabupaten terluas ke-7, terpadat ke-4, dan memiliki populasi terbanyak ke-4 di Sulawesi Tengah. Dulu Donggala dikenal sebagai kota pelabuhan dan perdangangan, laulintas barang dan jasa hanya bisa berlangsung melalui pelabuhan Donggala di kecamatan Banawa, dari waktu ke waktu kegiatan ekonomi terutama perdagangan dan pemerintahan kenyataannya lebih tersedot di Kota Palu, bekas ibu kota kabupaten yang kini masih berstatus ibu kota Provinsi, walaupun masih berfungsi pelabuhan barang, Pelabuhan Donggala kalah ramai dibanding Pelabuhan Pantolan di Palu. Di sektor pertambangan Kabupaten Donggala ini mempunyai potensi bahan tambang berupa emas, sirtu, kerikil alam, batu pecah, pasir alam, batu pondasi, dengan sirtu sendiri boleh dibilang terdapat hampir disemua kecamatan terutama di wilayah Pantai Barat.
Adat dan Budaya:
- Seni dan Budaya Tradisional: Seni dan budaya tradisional memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Donggala. Tarian-tarian tradisional seperti tari Pakarena, tari Cakalele, dan tari Topeng sering dipertunjukkan dalam berbagai upacara adat dan perayaan budaya. Selain itu, seni ukir kayu dan kerajinan tangan lainnya juga menjadi bagian integral dari warisan budaya Donggala.
- Musik Tradisional: Musik tradisional juga memiliki peran penting dalam budaya Donggala. Alat musik tradisional seperti gendang, gong, dan suling sering dimainkan dalam acara-acara adat dan upacara keagamaan.
Kuliner Kabupaten Donggala:
- Pallubasa: adalah jenis sup yang terbuat dari daging sapi atau daging kerbau yang dimasak dengan bumbu rempah khas, seperti kunyit, jahe, dan lengkuas. Biasanya disajikan dengan nasi putih atau ketupat.
- Lalampa: adalah sejenis kue tradisional yang terbuat dari campuran beras dan kelapa parut yang dibungkus daun pisang, lalu dipanggang atau direbus. Lalampa bisa diisi dengan berbagai macam isian, seperti ikan atau daging.
- Ikan Bakar Donggala: Kabupaten Donggala memiliki wilayah pesisir yang kaya akan hasil laut, sehingga ikan bakar menjadi makanan yang populer di sana. Ikan segar dibakar dengan bumbu rempah khas Sulawesi Tengah dan disajikan dengan sambal dan nasi putih.
- Kaled: olahan sumsum sapi yang berasal dari Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Kuliner ini terdiri dari potongan daging sapi, tulang sapi berisi sumsum, potongan singkong rebus ataupun jagung rebus, dan disiram kuah bening asam segar.
Akomodasi dan Transportasi:
- Penginapan: Untuk bermalam di Kabupaten Donggala wisatawan dapat menggunakan hotel, ressort, maupun homestay sebagai penginapannya.
- Transportasi: Untuk menuju ke Kabupaten Donggala dapat ditempuh menggunakan transportasi darat mobil ataupun motor dengan waktu perjalanan 1 jam 30 menit dari Kota Palu.
Objek Wisata:
Pantai Tanjung Karang
Pantai Tanjung Karang adalah objek wisata yang terletak di Desa Labuan Bajo, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Pantai Tanjung Karang adalah pantai berpasir putih dengan kekayaan hayati biota bawah laut. Kilauan cahaya emas memantul dari tepi pantai berpasir, yang banyak dilintasi perahu nelayan. Riak-riak kecil ombak menghempas dengan buih yang menyapu lembutnya permukaan pasir Pantai Tanjung Karang, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah. Pantai yang terletak sekitar 35 km dari pusat Kota Palu ini menjadi pusat dicanangkannya gerakan sadar wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Pusentasi (pusat laut)
Pusentasi atau Pusat Laut adalah sumur raksasa yang terbentuk secara alami berdiameter 10 meter dan mempunyai kedalaman 7 meter. Nama Pusentasi dalam bahasa Kaili (suku asli Sulawesi Tengah) berasal dari kata "Pusen" berarti pusat dan "Tasi" berarti laut. Air di dalamnya terasa asin seperti air laut dan berwarna jernih kebiru-biruan. Diperkirakan ada sebuah lubang yang menghubungkan antara pantai dan Pusentasi, karena jaraknya sekitar 300 meter. Keunikan Pusentasi ialah airnya tidak pernah keruh dan akan mengalami pasang apabila air laut sedang surut dan demikian pula sebaliknya.

Pantai BambaHano
Menyambut wisatawan dengan debur ombak bertemu karang. Nama pantai ini diambil dari bahasa suku Dampelas, yang mendiami wilayah tersebut. "Bamba" menurut suku Dampelas artinya muara, sedangkan "Hano" adalah danau. Jadi, arti Bambahano adalah muara dari danau. Pohon-pohon yang berderet di sekitar pantai, memberikan kesan asri dan nyaman. Selain itu, keindahan bawah laut Pantai Bambahano tak diragukan lagi. Wisatawan dapat menyewa peralatan snorkeling di Pantai Bambahano untuk melihat keindahan terumbu karang dan biota laut.

Pantai Kaluku
Pantai Kaluku memiliki suasananya yang masih sepi bak pantai pribadi. Menurut penduduk setempat, Kaluku berasal dari bahasa Kaili yang berarti pohon kelapa. Sesuai dengan arti namanya, pantai Kaluku dipenuhi dengan pohon Kelapa yang menjulang tinggi. Pantai Kaluku memiliki garis pantai yang cukup lebar. Di saat siang, wilayah pasir pantainya akan terlihat luas karena adanya pasang surut yang menyebabkan perahu-perahu ditambatkan di kejauhan. Pantai ini memiliki air yang jernih meskipun tidak ada spot untuk snorkeling. Selain masih cukup sepi, pantai ini masih tergolong alami, tenang, dan eksotis.

Dinas Pariwisata Kabupaten Donggala
- Nama: Pariwisata Donggala
- Social Media Instagram: https://www.instagram.com/pariwisatadonggala
- Alamat: Jl. Jati No.9, Gn. Bale, Kec. Banawa, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah 94351