Tapak Tangan Raja

Tapak Tangan Raja

Tapak Tangan Raja

wisata tapak tangan raja adalah gambar telapak tangan manusia yang berada di tebing dua pulau (Desa Giliana dan Desa Koya). Mitosnya, dulu teluk ini tertutup dengan gunung. Dan ada seseorang bangsawan kerajaan yang membuka gunung tersebut dengan menggunakan kekuatan supranatural dengan dua tangannya.

Lokasi dan Alamat:

pesisir Teluk Tomori antara Desa Giliana dan Desa koya Kecamatan Petasia.

Bandara dan Terminal Terdekat:

Bandara terdekat adalah Bandara Moi (Mori) di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Dari sana, perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan transportasi darat ke arah Kabupaten Morowali Utara.

Biaya Tiket Masuk:

Biaya tiket masuk ke Tapak Tangan Raja relatif terjangkau, biasanya berkisar antara Rp 10.000 hingga Rp 20.000 per orang.

Sarana dan Prasarana:

Sarana dan prasarana di sekitar Tapak Tangan Raja mungkin terbatas karena lokasinya yang berada di tengah hutan. Namun, upaya pemeliharaan dan fasilitasi wisata biasanya dilakukan untuk memastikan kenyamanan pengunjung.

Penginapan:

Di sekitar kawasan Tapak Tangan Raja, terdapat beberapa penginapan sederhana atau homestay yang bisa menjadi pilihan bagi wisatawan yang ingin menginap semalam. Namun, untuk kenyamanan dan fasilitas yang lebih lengkap, penginapan di kota terdekat seperti Palu bisa menjadi alternatif.

Hiburan dan Atraksi:

Selain menikmati keindahan alam dan misteri Tapak Tangan Raja itu sendiri, wisatawan juga bisa menikmati aktivitas seperti trekking atau berpetualang melalui hutan sekitar. Selain itu, interaksi dengan masyarakat lokal juga bisa menjadi pengalaman yang menarik.

Kuliner dan Oleh-oleh:

Di sekitar Tapak Tangan Raja, wisatawan dapat menemukan beberapa warung atau penjual makanan yang menyajikan hidangan khas Sulawesi Tengah. Oleh-oleh khas daerah seperti kopi Toraja atau makanan ringan tradisional bisa menjadi pilihan yang baik untuk dibawa pulang sebagai kenang-kenangan.

Flora dan Fauna Endemik:

Hutan di sekitar Tapak Tangan Raja merupakan rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna endemik Sulawesi. Beberapa di antaranya adalah tarsius sulawesi, burung maleo, serta berbagai spesies tumbuhan langka yang unik dan menarik untuk diamati. Sebagai wisatawan, penting untuk memperlakukan flora dan fauna dengan hormat dan tidak merusak habitat mereka.